Monday, February 14, 2011

Efek Rokok bagi Perempuan Hamil

image SEORANG ibu hamil yang menjadi perokok pasif tak hanya berpotensi mengalami keguguran kandungan. Namun juga kelainan janin dan bayi lahir prematur. Seperti dikemukakan ahli ilmu kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dr Inayati Habib, kemarin.
Hal itu karena zat-zat racun dalam asap rokok dari perokok aktif yang dihirup ibu hamil perokok pasif dapat masuk ke tubuh janin. Zat beracun tersebut diantaranya karbonmonoksida yang mengakibatkan penurunan pengangkutan oksigen pada janin. Selain itu, nikotin dapat menurunkan aliran darah ke rahim sampai 30 persen, sehingga mengganggu pertumbuhan janin.
Adapun, sebanyak 80% perempuan perokok mempunyai kemungkinan mengalami keguguran, dibanding ibu hamil yang tidak merokok. Pasalnya, ibu hamil perokok akan memiliki kadar hormon kehamilan yang lebih rendah. Hormon ini diperlukan untuk mempertahankan kehamilannya hingga mature.
Bahkan, bayi yang lahir dari ibu yang merokok selama kehamilannya cenderung memiliki berat badan lahir yang lebih kecil. Tak hanya itu, biasanya kelahiran ini disertai berbagai masalah, termasuk masalah paru-paru.
Kewaspadaan ibu hamil juga perlu ditingkatkan karena merokok dapat merusak sel-sel selaput mukosa atau selaput lendir. Selaput lendir yang berfungsi sebagai penopang daya tahan tubuh, biasanya merespons jika benda asing masuk ke tubuh.
"Contohnya, hidung kita terkena debu kemudian bersin-bersin, dan bentuk respons lain seperti batuk dan muntah. Merokok akan memperburuk kinerja sel-sel yang ada di tubuh manusia, dan sel yang semula baik menjadi tidak baik," jelas Inayati.
Sedangkan ibu hamil yang tidak merokok sebaiknya juga menghindari diri dari asap rokok (perokok pasif). Penelitian menyatakan bahwa eksposure yang teratur dari asap rokok dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.
Tak hanya itu, dampak negatif asap rokok bagi anak-anak juga perlu diperhatikan. Tubuh anak-anak yang masih tumbuh dan berkembang, lebih sensitif terhadap efek pernapasan akibat asap rokok pasif.
"Penyakit pernapasan dapat mengganggu perkembangan dan fungsi paru-paru normal," tutur Kepala Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu.
Untuk menekan jumlah perokok salah satunya dengan sosialisasi fakta tentang rokok, seperti zat yang terkandung dalam sebatang rokok, rokok mengganggu kesehatan, dan dampak asap rokok bagi perokok pasif.
(ant, ifb/CN16)

sumber : suaramerdeka.com

No comments:

Post a Comment