Monday, February 14, 2011

Hypnobirthing (1) : Solusi Persalinan Tanpa Rasa Sakit

image MELAHIRKAN dan memiliki bayi yang lucu adalah impian bagi setiap ibu. Namun, ada satu hal yang seringkali menghantui kaum perempuan. Waktu yang semakin dekat dengan hari kelahiran, acapkali membuat ibu hamil paranoid dengan rasa sakit saat melahirkan.
Kecemasan dan kekhawatiran pun muncul. Perasaan ini tidak jarang menjadikan para calon ibu depresi. Padahal, depresi wanita hamil akan sangat berpengaruh pada kondisi bayi dan proses kelahirannya nanti.
Dr Grantly Dick-Read, seorang pakar ginekolog yang memublikasikan buku "Childbirth Without Fear" pada 1944, pertama kali menggagas metode Hypnobirthing. Gagasan ini kemudian dikembangkan seorang dokter asal Amerika, Marie Mongan, yang kemudian mendirikan Hypnobirthing Institute.
Hypnobirthing adalah proses persalinan yang melibatkan metode-metode hypnosis untuk mengurangi rasa sakit. Persalinan jenis ini merupakan pengembangan dari metode-metode hypnosis yang dipelajari dalam ilmu psikologi.
Hypnosis sendiri didefinisikan sebagai pemberdayaan pikiran bawah sadar dengan mengistirahatkan pikiran sadar. Kini, pengertian hypnosis adalah santainya otak, yang dapat diperhatikan dari dominannya irama alfa 8-12 Hz pada EEG.
Di Indonesia, metode ini diperkenalkan Lanny Kuswandi. Ketika pertama kali menerapkannya pada 2002, bidan yang pernah menempuh pendidikan ilmu clinical hypnotherapy di Australia ini mendapat tentangan banyak pihak. Bahkan tak sedikit dari mereka yang meragukan metode ini. Terapi ini dianggap melibatkan unsur-unsur ilmu gaib.
Bukan Ilmu Gaib
Banyak orang Indonesia yang selalu mengaitkan terapi hypnosis dengan praktek ilmu gendam yang sarat dengan aroma mistik. Namun kenyataannya, dua hal ini berbeda. Hypnosis yang berkaitan dengan pemberdayaan otak yang mengacu pada pikiran alam bawah sadar dan sangat ilmiah ini tentu berbeda dengan gendam yang sering dipraktikkan untuk tujuan kriminal.
Metode persalinan ini justru berkaitan dengan afirmasi diri yang akan mengaktifkan alam bawah sadar sang ibu, yang juga akan berpengaruh pada janin. Berdasarkan riset, otak manusia selama ini hanya baru mencakup kurang dari 12 persen dari kemampuan seluruhnya. Kemampuan yang muncul ke permukaan ini yang disebut alam sadar (conscious mind). Sedangkan 88 persen lainnya "belum diberdayakan". Inilah yang disebut alam bawah sadar (subconscious mind).
Meskipun tidak muncul ke permukaan, alam bawah sadar sangat berpengaruh pada perilaku seseorang. Jika setiap saat alam bawah sadar selalu dicekoki dengan nilai-nilai negatif, maka otak akan tersugesti sehingga memunculkan tindakan yang juga bersifat negatif. Begitu sebaliknya.
Proses yang sama dialami setiap manusia, termasuk ibu hamil. Mereka harus menanamkan sugesti yang positif bahwa melahirkan itu tidak sakit. Penyugestian ini dapat dilakukan jika tubuh dan pikiran rileks.
Untuk mempermudah persalinan, ibu hamil bisa melakukan terapi ini jauh-jauh hari sejak awal kehamilan. Paling tidak sejak trimester awal kehamilan. Mereka yang mengikuti metode ini tidak perlu mengeluarkan biaya besar.
Memang, calon ibu dan ayah diharapkan dapat mengikuti pelatihan hypnobirthing terlebih dahulu. Lalu keduanya dapat melakukan terapi ini secara mandiri, sebab dalam terapi hypnobirthing, subyeknya merupakan subyek aktif. Sehingga terapis hanya berfungsi sebagai fasilitator.
Untuk melakukan hypnobirthing secara mandiri, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni relaksasi, visualisasi dan afirmatif. Ketiga hal ini akan diulas dalam bahasan selanjutnya.
bersambung
(berbagai sumber/dimas/CN16)
sumber : suaramerdek.com

No comments:

Post a Comment